Halaman

Inspired by Syaikh As-Sudais

            Sejak kecil, ibu selalu menyetel Murottal ala Qiroah nya Syaikh Abdurrohman As-Sudais di setiap pagi dari bangun subuh sampai berangkat sekolah. Mungkin karena faktor terbiasa inilah, aku tidak bisa lepas dari gaya tilawahnya beliau. Alhamdulillah, aku memiliki ibu yang sangat baik dalam qiroatil Quran. Beliau sudah malang melintang menjuarai MTQ Telkom Nasional. Di rumah, kami punya meja untuk koleksi piala dan 91,27% piala dihasilkan oleh ibu dari MTQ, sisanya 2 piala yang kumenangkan dari lomba lari waktu TK....haha 
            Syaikh As-Sudais merupakan imam besar Masjidil Harom yang dinobatkan oleh banyak orang sebagai Qori dengan bacaan terindah di dunia. Nada-nadanya yang mulai dari rendah hinggi tinggi di setiap penekanan arti tertentu, selalu sukses membuatku merinding dalam memahami arti dari ayat yang dibacakan tersebut. Terlebih lagi ketika beliau menangis dan membaca berulang-ulang suatu penggalan ayat, juga membuatku ingin menangis. Biasanya beliau menangis dan bergetar suaranya di ayat-ayat seputar neraka dan azab-azab pedih yang ditimpakan atas kesalahan-kesalahan manusia. 
Baca yang lengkap yaa,,,

Sensasi Lain Dari Kipas Angin, Ternyata Tidak Baik!

            UGM yang terletak di kaki gunung Merapi, menjadikan wilayah UGM dan sekitarnya memiliki udara yang tidak terlalu panas dan juga tidak terlalu dingin. Kecuali ada faktor lain yang membuat udara di sekitar jogja bisa terpacu menjadi dingin atau panas sekali. Misalnya saja, ketika musim panas udara di Jalan Kaliurang menjadi sangat panas. Terik sih tapi, alhamdulillah, terbantu dengan angin sejuk khas kaki gunung. Tapi kalau sudah musim hujan dan baru saja hujan,,wuiiihh...dinginnya maknyus. Selimut wajib digelar kalau sudah begini. 
            Nah...dengan kondisi demikian, orangtuaku berinisiatif sejak kepindahan pertama di Jogja untuk membekali kamarku dengan kipas angin. Secara untuk AC masih merupakan barang mewah untuk skala anak kost dan memang tidak disediakan sama ibu kost..hehe. Kipas angin itu tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Kalau istilahnya Kang Ubuy pencipta lagu Keong Racun yang sedang heboh: Yang sedang-sedang saja....
            Kipas anginku edisi black and beauty ala Maspion, padahal yo warnanya cuma hitam dan merah. Apa merah dan hitam kalau digabung benar elegan ya? Pantas ibuku suka memadukan warna hitam dan merah di gaunnya. Memang cantik jadinya..
            Kipas angin hebatku ini sudah beroperasi selama 5 tahun lebih tanpa keluhan yang berarti. Hampir 24 jam menyala jika aku tidak keluar-keluar kamar,,walaupun udara sepanas apapun dan sedingin apapun. Lho?? Kadang-kadang aku juga berpikir sih, kenapa aku sangat suka menyalakan kipas angin? 
Baca yang lengkap yaa,,,

Tebak Gambar

GAMBAR 1



Dapat gambar-gambar unik. Bisa lihat ada gambar apa saja? Dekat dan jauh....



Baca yang lengkap yaa,,,

Bekerja Ala Lebah


           Beberapa waktu lalu, mama memintaku untuk membuat sebuah tulisan tentang amanah dalam bekerja untuk pekan menulis di kantornya. Dalam jadwal yang padat dari pagi sampai malam, akhirnya kusanggupi demi mama , walaupun harus mengorbankan waktu istirahat. Diantara waktu ngantor, sidang, koordinasi dengan kpk akhirnya baru bisa ngerjain di tengah malam. Sampai lewat jam 2 malam, masih belum dapat ide yang menarik. Selesai mengetik 4 jam kemudian,,langsung sending via email. Tanpa tidur, langsung cabut ke magelang bareng kpk. Dan mata terus hidup selama 50 jam..ruarr biasaaaa.           
  Aplot deh nih tulisan yang kusetor,,,     



Pernahkah melihat bagaimana seekor lebah bekerja? Tentu saja kita menyepakati bahwa lebah bekerja mengumpulkan nektar dari bunga satu ke bunga lainnya, yang kemudian disimpan dalam sarang sebagai cadangan makanan. Madu, begitu sebutan kita terhadap hasil olahan lebah tersebut. Seekor lebah bekerja mengumpulkan madu tentu tidak sendiri. Mereka punya cara mengagumkan untuk berkomunikasi antar lebah. Setelah menemukan sumber makanan, lebah yang bertugas mencari bunga untuk pembuatan madu terbang lurus ke sarangnya. Ia memberitahukan kepada lebah-lebah yang lain arah sudut dan jarak sumber makanan dari sarang dengan sebuah tarian khusus. Setelah memperhatikan dengan seksama isyarat gerak dalam tarian tersebut, akhirnya lebah-lebah yang lainnya mengetahui posisi sumber makanan tersebut dan mampu menemukannya tanpa kesulitan. 
Dan tahukah betapa besar jasa lebah terhadap lingkungan sekitarnya? Lebah mengumpulkan nektar dari satu bunga ke bunga lain dengan membawa serbuk sari untuk ditempelkan pada kepala putik di bunga lain. Penyerbukan oleh lebah jauh lebih efektif dan tidak merusak tanaman yang diambil sarinya. Bagaimana untuk manusia? Lebah mengumpulkan madu sepuluh kali lipat dari yang dibutuhkannya untuk dipergunakan oleh manusia.
Baca yang lengkap yaa,,,